Bitumen-Dezhou-Feiteng

Berapa titik pelunakan aspal?

GerryJarl

Berapakah titik pelunakan aspal?

Titik pelunakan aspal adalah suhu di mana aspal mulai melunak dan kehilangan sifat padatnya selama pemanasan. Secara umum, semakin tinggi titik pelunakan aspal, semakin baik ketahanannya terhadap deformasi dan retak, tetapi semakin rendah plastisitas dan fleksibilitasnya. Oleh karena itu, dalam aplikasi yang berbeda, perlu memilih aspal dengan titik pelunakan yang berbeda.

Faktor-faktor yang mempengaruhi titik pelunakan aspal

1. Sumber dan komposisi bitumen

Titik pelunakan aspal dari berbagai sumber dan komposisi akan berbeda. Misalnya, aspal dari berbagai kilang minyak mungkin memiliki titik pelunakan yang berbeda.

2. Pengolahan bitumen

Pengolahan aspal juga mempengaruhi titik pelunakannya. Misalnya, suhu pengolahan, waktu pengolahan, tekanan pengolahan, dan faktor-faktor lainnya akan berdampak pada titik pelunakan aspal.

3. Kualitas aspal

Kualitas aspal juga akan memengaruhi titik pelunakannya. Misalnya, tingkat oksidasi aspal, kandungan kotoran, stabilitas, dan faktor-faktor lain akan memengaruhi titik pelunakannya.

Metode uji titik pelunakan aspal

1. Metode uji titik pelunakan global

Metode uji titik pelunakan global merupakan metode yang umum digunakan untuk menguji titik pelunakan aspal. Uji, sampel aspal dimasukkan ke dalam instrumen titik pelunakan global, dipanaskan hingga suhu tertentu, lalu gunakan jarum kerucut global yang ditekan ke dalam sampel, catat kedalaman jarum ke bawah, yaitu titik pelunakan.

2.Metode uji titik pelunakan geser

Metode uji titik pelunakan geser juga merupakan metode yang umum digunakan untuk menguji titik pelunakan aspal. Uji, sampel aspal dimasukkan ke dalam instrumen titik pelunakan geser, dipanaskan hingga suhu tertentu, lalu gunakan bola baja standar yang ditekan ke dalam sampel, catat suhu bola saat mulai meluncur, yaitu titik pelunakan.

Aplikasi titik pelunakan aspal

Titik pelunakan aspal merupakan salah satu indeks penting untuk mengukur kinerja aspal. Dalam bidang konstruksi jalan, teknik kedap air, kedap air atap, dll., pemilihan titik pelunakan aspal yang berbeda dapat mencapai persyaratan kinerja yang berbeda. Misalnya, di jalan raya dan kesempatan lain yang membutuhkan kekuatan tinggi dan daya tahan tinggi, Anda perlu memilih titik pelunakan aspal yang lebih tinggi; dan di lingkungan bersuhu rendah, Anda perlu memilih titik pelunakan aspal yang lebih rendah, untuk memastikan plastisitas dan fleksibilitasnya.

Singkatnya, titik pelunakan aspal merupakan salah satu indikator penting untuk mengukur kinerjanya. Pengaruh faktor-faktor yang lebih banyak membuat metode pengujian lebih beragam. Dalam aplikasi praktis, aspal dengan titik pelunakan yang berbeda perlu dipilih sesuai dengan situasi yang berbeda untuk memenuhi persyaratan kinerja yang berbeda.

Seiring berjalannya waktu, titik lembek aspal akan mengalami beberapa perubahan. Secara umum, titik lembek aspal akan meningkat seiring bertambahnya usia.

Bitumen dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor selama penggunaan, seperti suhu, cahaya, dan oksigen. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan perubahan kimia pada molekul bitumen, yang mengakibatkan peningkatan berat molekul dan viskositas, yang menyebabkan peningkatan titik pelunakan. Selain itu, jika terdapat lebih banyak komponen ringan (misalnya, minyak) dalam bitumen, komponen ini dapat menguap atau teroksidasi seiring waktu, yang selanjutnya meningkatkan titik pelunakan.

Namun, perubahan yang terjadi juga akan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti jenis aspal, kualitasnya, kondisi penggunaan, dan lingkungan. Berbagai jenis aspal dapat berperilaku berbeda selama proses penuaan. Oleh karena itu, dalam praktiknya, pengujian dan evaluasi aspal secara berkala diperlukan untuk memastikan bahwa kinerjanya memenuhi persyaratan.

Lalu bagaimana cara meningkatkan titik pelunakan aspal?

Untuk meningkatkan titik pelunakan aspal, Anda dapat mencoba metode berikut:

Pilih jenis aspal yang tepat: Berbagai jenis aspal memiliki titik pelunakan yang berbeda. Anda dapat memilih aspal dengan titik pelunakan yang lebih tinggi, seperti aspal yang dimodifikasi atau aspal berkinerja tinggi.

Penambahan pengubah: Penambahan pengubah yang tepat pada aspal, seperti polimer, sulfur, karet, dll., dapat meningkatkan sifat aspal, termasuk meningkatkan titik pelunakan. Pengubah ini dapat bereaksi atau membentuk kompleks dengan aspal untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanan panasnya.

Mengoptimalkan formulasi campuran: Menyesuaikan formulasi campuran bitumen, misalnya, meningkatkan ukuran partikel dan kekerasan agregat serta mengurangi jumlah aspal, dapat meningkatkan titik pelunakan campuran keseluruhan.

Pengendalian kondisi konstruksi: Selama konstruksi, perhatikan pengendalian suhu dan waktu, hindari suhu yang terlalu tinggi dan waktu pemanasan yang terlalu lama, agar tidak menyebabkan penuaan aspal yang berlebihan dan titik lunak yang lebih rendah.

Penyimpanan dan Perlindungan: Simpan bitumen dengan benar dan hindari paparan sinar matahari dan lingkungan yang keras untuk meminimalkan penuaan.

Kembali ke blog

Tulis komentar