Considerations for Bitumen Storage Tanks | FEITENG

Pertimbangan untuk Tangki Penyimpanan Bitumen | FEITENG

GerryJarl

Tangki penyimpanan bitumen memerlukan perhatian cermat dalam berbagai aspek untuk memastikan penyimpanan yang aman, stabilitas kualitas, dan keselamatan operator. Berikut ini adalah beberapa pertimbangan utama:

I. Pemilihan Lokasi dan Persyaratan Fasilitas

  1. Pemilihan Lokasi : Tangki penyimpanan aspal harus ditempatkan di tempat yang kering, teduh, dan berventilasi baik, jauh dari sumber panas, sumber api, dan bahan yang mudah terbakar untuk mencegah terjadinya kebakaran. Lokasi tersebut juga harus dilengkapi dengan proteksi petir, pencegahan listrik statis, dan tindakan keselamatan lain yang diperlukan.

  2. Persyaratan Fasilitas : Lokasi penyimpanan harus memiliki fasilitas pemadam kebakaran yang memadai, termasuk alat pemadam kebakaran dan hidran, dengan pemeriksaan rutin untuk memastikan efektivitasnya. Personel khusus harus bertanggung jawab atas keselamatan kebakaran, dan personel manajemen harus memiliki pengetahuan tentang kinerja peralatan pemadam kebakaran dan prosedur keselamatan kebakaran.

II. Pemilihan dan Penggunaan Tangki

  1. Pemilihan Tangki : Tangki penyimpanan harus mematuhi standar yang relevan, yang dirancang untuk menahan berat dan suhu aspal. Badan tangki harus menunjukkan sifat penyegelan yang sangat baik untuk mencegah aspal bersentuhan dengan udara, yang dapat menurunkan kualitasnya. Pemeriksaan tangki secara berkala sangat penting untuk mencegah kebocoran dan tumpahan.

  2. Pemisahan Jenis Bitumen : Pencampuran berbagai jenis atau mutu bitumen tidak diizinkan karena dapat mempengaruhi kualitas dan kinerjanya.

  3. Kontrol Suhu : Kontrol suhu yang cermat sangat penting selama penyimpanan aspal. Suhu yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan penurunan berat, penuaan, dan penurunan kualitas, sedangkan suhu yang terlalu rendah dapat meningkatkan viskositas dan membuat aspal sulit ditangani. Suhu penyimpanan yang sesuai harus dipilih berdasarkan jenis aspal tertentu.

III. Norma Operasional dan Tindakan Pencegahan Keselamatan

  1. Norma Operasional : Tetapkan prosedur operasi dan sistem manajemen yang relevan untuk memastikan kepatuhan yang ketat selama penyimpanan. Operator harus menjalani pelatihan profesional, membiasakan diri dengan prosedur operasi dan rencana tanggap darurat, serta memprioritaskan operasi yang aman.

  2. Tindakan pencegahan keselamatan : Hindari pekerjaan dengan api terbuka dan merokok selama operasi penyimpanan dan pemanasan. Operator yang bekerja dekat dengan aspal panas dalam waktu lama harus mengenakan masker gas dan perlengkapan pelindung lengkap untuk mencegah bahaya dari asap dan debu aspal yang mudah menguap. Operator harus menjaga posisi aman di platform operasi untuk mencegah luka bakar.

IV. Pemeriksaan dan Pemeliharaan Rutin

  1. Pemeriksaan Berkala : Periksa aspal yang disimpan secara berkala, pantau tampilan, suhu, viskositas, dan indikator terkait lainnya. Lakukan juga pemeriksaan dan perawatan rutin pada tangki dan pipa untuk membersihkan sumbatan dan segera ganti komponen yang aus.

  2. Pemeliharaan Peralatan : Pastikan pemeliharaan rutin peralatan pengolahan bau aspal, termasuk pembersihan, pemeriksaan, dan penggantian komponen sesuai kebutuhan. Area yang bersentuhan langsung dengan aspal, seperti pipa semprot dan pompa, harus dibersihkan secara menyeluruh untuk mencegah residu merusak atau menyumbat peralatan.

V. Rencana Tanggap Darurat

  1. Pengembangan Rencana : Mengembangkan rencana tanggap darurat komprehensif khususnya untuk tangki penyimpanan bitumen, dengan menangani skenario seperti kebakaran, kebocoran, dan tumpahan. Menetapkan langkah-langkah tanggap yang sesuai untuk setiap situasi darurat guna memastikan tindakan yang cepat dan efektif.

  2. Latihan Darurat : Lakukan latihan darurat secara berkala untuk meningkatkan kemampuan respons darurat operator dan kesiapan menghadapi kejadian tak terduga.

Kembali ke blog

Tulis komentar